Kamis, 29 Mei 2014

ADA APA DENGAN BULAN RAJAB

Banyak manusia meyakini bulan Rajab
sebagai bulan untuk memperbanyak
ibadah, seperti shalat, puasa, dan
menyembelih hewan untuk
disedekahkan. Tetapi, kebiasaan ini
nampaknya tidak
didukung oleh sumber yang
shahih. Para ulama hadits telah
melakukan penelitian mendalam, bahwa
tidak satu
pun riwayat shahih yang
menyebutkan keutamaan shalat khusus,
puasa, dan ibadah lainnya pada bulan
Rajab, sebagaimana yang dikatakan
oleh Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani dan
Syaikh Yusuf Al Qaradhawi. Benar, bulan
Rajab adalah bulan yang agung dan
mulia, tetapi kita tidak mendapatkan
hadits shahih tentang rincian amalan
khusus pada bulan Rajab.
Wallahu A’lam

Sebagai contoh:

“Sesungguhnya di surga ada
sungai bernama Rajab, airnya
lebih putih dari susu dan rasanya lebih
manis dari madu. Barangsiapa yang
berpuasa Rajab satu hari saja, maka
Allah akan memberikannya minum dari
sungai itu.” (Status hadits: BATIL. Lihat
As Silsilah Adh Dhaifah No. 1898)

“ Ada lima malam yang doa
tidak akan ditolak: awal malam
pada bulan Rajab, malam nishfu
sya’ban, malam Jumat,
malam idul fitri, dan malam hari raya
qurban.” (Status hadits:
Maudhu’ (palsu). As Silsilah Adh
Dhaifah No. 1452)

“Rajab adalah bulannya Allah,
Sya’ban adalah bulanku, dan
Ramadhan adalah bulan
umatku.” (Status hadits: Dhaif
(lemah). Lihat As Silsilah Adh
Dhaifah No. 4400)

“Dinamakan Rajab karena di
dalamnya banyak kebaikan
yang diagungkan (yatarajjaba)
bagi Sya’ban dan Ramadhan.” (Status
hadits: Maudhu’ (palsu). As Silsilah Adh
Dhaifah No.3708)

Dan masih banyak lagi yang
lainnya, seperti shalat raghaib
(12 rakaat) pada hari kamis
ba’da maghrib di bulan Rajab
(Ini ada dalam kitab Ihya
Ulumuddin-nya Imam Al Ghazali.
Segenap ulama seperti Imam An Nawawi
mengatakan ini adalah bid’ah
yang buruk dan munkar, juga
Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnu Nuhas,
dan lainnya mengatakan hal serupa).

Walau demikian, tidak berarti
kelemahan semua riwayat ini
menunjukkan larangan ibadah-
ibadah secara global. Melakukan puasa,
sedekah,
memotong hewan untuk
sedekah, dan amal shalih
lainnya adalah perbuatan
mulia, kapan pun dilaksanakannya
termasuk
bulan Rajab (kecuali puasa
pada hari-hari terlarang
puasa).
Tidak mengapa puasa pada
bulan Rajab, seperti puasa
senin kamis dan ayyamul bidh
(tanggal 13,14,15 bulan
hijriah), sebab ini semua memiliki
perintah secara umum dalam syariat.

Tidak mengapa sekedar memotong
hewan untuk disedekahkan, yang keliru
adalah MEYAKINI
dan MENGKHUSUSKAN
ibadah-ibadah ini dengan
fadhilah tertentu yang hanya
bisa diraih di bulan Rajab, dan
tidak pada bulan lainnya. Jika
seperti ini, maka membutuhkan dalil
shahih yang khusus, baik Al Quran atau
As Sunnah.

TIPS MENGHADAPI ULANGAN / UJIAN | 2014

Berikut tips menghadapi ulangan/ujian

Semoga bermanfaat....

1.Beberapa hari sebelum ulangan
Jaga kesehatan.
Saat ulangan, kondisi
kesehatan
kita mesti prima. Oleh karena itu,
beberapa
hari menjelang ulangan, jangan lupa
menerapkan pola hidup sehat. Makan
teratur
dengan menu empat sehat lima
sempurna,
minum vitamin, olahraga, dan tidur yang
cukup.

2.
Belajar secara terjadwal.
Buatlah jadwal
belajar. Setiap hari sesudah makan
malam,
wajib belajar minimal 1 jam. Bahan
pelajaran
yang banyak, bisa kita cicil tiap hari
hingga
ulangan tiba.

3. Hindari belajar dadakan,
apalagi
hingga larut malam.
Sebab, cara belajar
dadakan seperti itu akan menguras
tenaga dan
pikiran kita, sehingga keesokan harinya
saat
mengerjakan soal ulangan, badan kita
jadi lesu,
mengantuk, dan tidak konsentrasi.

4. Siapkan alat tulis. Cek alat tulis kita.
Siapkan semuanya selengkap mungkin agar
jangan ada
yang tertinggal. Dengan begitu, saat
nanti
sedang menjawab soal ulangan, kita
tidak perlu
pinjam alat tulis kepada teman sehingga
tidak
membuang waktu dan mengganggu
konsentrasi.

5. Menjelang ulangan
Sarapan dan membawa jam.
Sebelum
berangkat
ke sekolah, pastikan kita sudah sarapan
dan tak
lupa membawa jam tangan. Sarapan
berguna
untuk mempercepat kerja otak kita,
sementara
jam tangan untuk melihat waktu saat
mengerjakan soal ulangan.

6. Datang lebih pagi.
Pada saat ulangan,
berangkatlah lebih pagi untuk jaga-jaga
kalau
jalanan macet. Selain itu, dengan datang
lebih
pagi, kita jadi punya waktu untuk
mempersiapkan mental agar tenang.
Sebelum
bel berbunyi, sebaiknya ke toilet dulu
agar
selama mengerjakan soal, kita tidak
terganggu.

7. Saat ulangan
Membaca doa.
Sebelum mengerjakan
soal,
berdoalah dulu. Dengan demikian, hati
pun
tenang, mantap, yakin, dan percaya diri.

8. Lengkapi data diri.
Sebelum
mengerjakan soal,
tulis dulu nama, kelas, dan nomor
absen kita,
agar ketika di kumpulkan tidak tertukar
dengan
lembar jawaban punya teman.

9. Kerjakan yang mudah dulu.
Kerjakan
soal-soal
yang mudah dulu. Jangan sampai
waktu habis
hanya untuk mengerjakan beberapa soal
sulit,
sementara banyak soal yang mudah
malah
belum dikerjakan.

10. Jangan terpengaruh keadaan sekitar.
Berkonsentrasilah saat mengerjakan
soal
ulangan dan jangan terpengaruh
keadaan
sekitar. Misalnya, kalau ada teman yang
menanyakan jawaban, abaikan saja.
Lalu, kalau
ada teman yang lebih dulu
mengumpulkan
lembar jawaban, jangan panik. Lihat jam
tangan kita, kalau masih ada waktu,
tetaplah
tenang dan selesaikan seluruh soal.

11. Cek lagi seluruh jawaban.
Sebelum
dikumpulkan atau diserahkan kepada
guru, cek
lagi seluruh jawaban kita. Siapa tahu,
ada yang
terlewat atau salah jawabannya.

Thanks ....

Kamis, 01 Mei 2014